salamsumu.blogspot.com (SBC).
Tak terasa saat ini umat muslim seluruh dunia sedang menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan.Setelah bulan Ramadhan,umat muslim pun menyambut Hari Raya Idul Fitri 1436 H .Di bulan Ramadhan ini banyak sekali penjual makanan musiman untuk berbuka puasa.Yang salah satunya di gelar pada Ramadhan Fair ke XII Kota Medan.Banyak sekali penjual yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
Disisi lain,saat memasuki pekarangan Mesjid Raya Medan terlihat banyak orang yang berkerumun. Ada dari mereka yang bertugas memasak dan ada juga yang sekedar melihat-lihat saja.Ketika saya bertanya pada orang sekitar tentang apa yang dimasak tersebut.Ternyata adalah bubur pedas. Ya... bubur pedas adalah jenis makanan yang termasuk makanan legendaris,terutama bagi orang Melayu di Sumatera Utara.
Mendengar itu saya pun tertarik untuk menikmati hidangan bubur pedas ini.Setelah selesai Sholat Ashar ternyata sudah banyak orang yang menunggu untuk berbuka disini.Satu per satu mereka pun antri untuk mendapatkan bubur pedas ,namun ada juga yang menunggu untuk dihindangkan.Porsi demi porsi diambil dan dihidangkan,tak sampai satu jam bubur pedas pun habis dibagikan. Padahal waktu berbuka masih lama sekiranya 80 menit lagi.Mungkin karena sudah menjadi tradisi .Dan hanya di momentum spesial seperti Bulan Suci Ramadhan ini.
Didalam bubur pedas ini banyak terdapat bahan dan rempah-rempah yang bermanfaat bagi tubuh kita.Beberapa diantaranya adalah daun jambu biji,daun kunyit,jahe,temu kunci,jinten dan lain-lain.Yang notabene sebagai bahan alami untuk obat-obatan.Sehingga setelah menyantap bubur ini badan terasa hangat .Dan siap menjalani ibadah tarawih malam hari nya dan puasa di esok harinya.
Tradisi buka puasa bersama dengan hidangan bubur pedas ini ternyata sudah ada sejak Akhir abad ke 19 hingga sekarang.Ternyata sudah lama sekali ada .Pelestarian kebudayaan seperti ini haruslah kita apresiasi karena tak mudah melakukannya. Dan sebagai generasi penerus,kita harus tau dan mengerti kebudayaan negeri kita,dan tak memandang dari mana suku kita.Karena jika kita tau dan mengerti budaya negeri kita maka kita pun bisa melestarikannya hingga ke anak cucu.
SaLam Lestari...
SaLam Binjai Community (SBC)
0 komentar :
Post a Comment